Rabu, 29 Mei 2013

Best XI Ligue 1 Prancis 2012/2013 Versi GOAL.com

GOAL.com Indonesia memilih para  pemain terbaik yang tampil di Ligue 1 Prancis sepanjang musim 2012/13 dan inilah 11 pemain yang kami nilai tampil mengesankan di musim ini.

Paris Saint-Germain akhirnya meraih gelar Ligue 1 untuk pertama kalinya dalam 19 tahun terakhir, tapi mereka memang paling difavoritkan di musim ini. Dengan kekuatan finansial serta barisan pemain bintang yang mereka datangkan pada awal musim, tim besutan Carlo Ancelotti berhasil mengungguli para pesaingnya, praktis hanya Marseille yang mampu bersaing ketat dengan mereka.

Dengan keunggulan 12 poin, PSG menegaskan keunggulan mereka di Prancis. Jadi, wajar saja kalau GOAL.com Indonesia menempatkan banyak pemain mereka di dalam tim terbaik Ligue 1 di musim 2012/13 ini. Walaupun begitu beberapa pemain dari klub lain juga tak kalah bersinar dan pantas masuk dalam daftar terbaik. Namun tentunya hanya ada 11 pemain yang bisa masuk dalam daftar pemain terbaik Ligue 1 sepanjang musim ini. 


PENJAGA GAWANG
Steve Mandanda
 
MARSEILLE
APP: 37 CLEAN SHEETS: 17

Dalam jumlah paling sedikit kebobolan, nama kiper PSG Salvatore Sirigu memang yang terdepan. Dalam 38 laga gawangnya hanya bisa dibobol 23 kali. Tapi itu bisa tercipta karena barisan pertahanan timnya yang tangguh. Nama Steve Mandanda lebih pas dikedepankan karena lebih banyak melakukan penyelamatan penting dan performanya cukup konsisten. Kiper kedua timnas Prancis berusia 28 tahun ini masih termasuk yang terbaik di negaranya.


PERTAHANAN
CORCHIATHIAGO SILVAN'KOULOUMAXWELL
SOCHAUXPSGMARSEILLEPSG
APP: 33 GOALS: 1APP: 22 GOALS: 0APP: 37 GOALS: 1APP: 33 GOALS: 2

Kepindahan Thiago Silva dari AC Milan ke PSG pada musim panas lalu sempat menjadi berita besar dan mengejutkan. Silva menerima tawaran PSG yang membuatnya menjadi bek termahal dunia dan ia memang pantas mendapatkannya. Pemain asal Brasil ini memang sempat beberapa kali mengalami cedera ringan tapi ia mampu menunjukkan kelasnya dengan membuat lini belakang timnya seperti tembok yang sulit ditembus. Kelas Silva jauh di atas pemain bertahan lainnya di Ligue 1.

Untuk mendampinginya di sentral pertahanan, nama Nicolas N’Koulou terasa paling pas. Bek Marseille ini memang belum sekelas dengan Silva tapi ia termasuk yang terbaik di Prancis dan sangat tangguh sepanjang musim ini. Ia selalu bermain penuh determinasi dan itu terbukti dengan belasan kali Marseille membuat clean sheets termasuk 13 kali kemenangan tipis 1-0 atas lawan-lawan mereka.

Di posisi bek sayap sepertinya tidak ada yang terlalu menonjol. Bek kiri PSG Maxwellsetidaknya termasuk yang tampil cukup bagus. Kecepatannya memang tidak sebagus pemain yang lebih muda tapi dengan pengalaman yang dimilikinya, Maxwell mampu membaca permainan dengan baik, tahu kapan harus lebih bertahan dan kapan ikut membantu serangan. Di posisi bek kanan, Sebastien Corchia mampu melanjutkan permainan bagusnya, cepat dalam membantu penyerangan dan cepat kembali ke pertahanan. Pemain berusia 22 tahun ini banyak diincar sejumlah klub top Eropa dan Sochaux harus berusaha keras untuk mempertahankannya.


GELANDANG
MATUIDIVALBUENAGONALONS
PSGMARSEILLELYON
APP: 37 GOALS: 5APP: 36 GOALS: 3APP: 35 GOALS: 3

Posisi gelandang bertahan rasanya tak ada nama yang lebih baik dari Blaise Matuidi. Pemain berusia 26 tahun ini masuk nominasi Ligue 1 Player of the Year berkat performanya yang gemilang serta konsisten dan selalu bermain maksimal di tiap laga. Bukan saja di Prancis, Matuidi juga disebut-sebut salah satu yang terbaik di Eropa. Berkat permainannya yang selalu bisa diandalkan terutama dalam melakukan tekel, PSG pun tampil bagus hampir sepanjang musim ini.

Untuk mendampingi Matuidi nama Maxime Gonalons kami nilai paling sesuai. Pemain asal Prancis ini termasuk serba bisa, mampu ditempatkan sebagai pemain tengah maupun bek sentral. Di usia 24 tahun, ia seperti pemain yang sangat berpengalaman dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi. Gonalons berperan besar membawa Lyon finis di peringkat ketiga dan berlaga di Liga Champions musim depan.

Posisi gelandang serang menjadi milik Mathieu Valbuena. Pemain bertubuh kecil tapi bernyali besar ini merupakan nyawa penyerangan Marseille. Ia memang bukan pemain yang produktif dan hanya mencetak tiga gol dalam 34 laga di musim ini, tapi kontribusi 12 assists menjadi bukti kemampuan pemain yang juga bisa diplot sebagai gelandang sayap ini.


PENYERANG
AUBAMEYANGIBRAHIMOVICPAYET
SAINT-ETIENNEPSGLILLE
APP: 36 GOALS: 19APP: 33 GOALS: 29APP: 37 GOALS: 12

Sebagai striker utama mutlak menjadi milik Zlatan Ibrahimovic. Kepindahan Ibra bersama Silva dari Milan seperti menjadi pertanda awal kalau PSG akan berjaya di musim ini.Penyerang asal Swedia ini tampil trengginas dan produktif dan menjadi top skor Ligue 1 dengan 29? gol dari 33 laga. Ibra juga kerap menjadi pemecah kebuntuan saat timnya kesulitan membongkar pertahanan  lawan. Karena itu wajar saja kalau di musim perdananya, pemain temperamental ini angsung terpilih sebagai Ligue 1 Player of the Year.

Untuk mendampingi Ibra di posisi sayap kanan dan sayap kiri dengan berada sedikit di belakangnya adalah Pierre-Emerick Aubameyang dan Dimitri Payet. Gaya permainan Aubameyang kerap dibanding-bandingkan dengan legendar Prancis, Thierry Henry, karena mampu masuk dari sisi sayap dan merangsek ke tengah untuk menjebol gawang lawan. Aubameyang termasuk pemain yang paling berkembang di Prancis dalam dua musim terakhir ini. Setelah mencetak 16 gol di musim lalu, di musim ini ia membuat 19 gol dan 9 assists. 

Pemain Saint-Etienne termasuk banyak diincar beberapa klub top Eropa. Sedangkan Payet dikenal berkat dribling, kecepatan dan tehnik permainannya yang memukau. Pemain asal Prancis ini mampu ditempatkan sebagai gelandang serang tapi paling cocok bermain di posisi sayap. Payet memegang rekor assists terbanyak di musim ini (13), dan mencetak 12 gol dalam 37 laga di musim ini. Ia juga mencetak rekor sebagai pemain yang membuat gol dan assist lebih dari sepuluh.

Cadangan:  Salvatore Sirigu (PSG); Hilton (Montpellier), Lucas Digne (Lille), Serge Aurier (Toulouse), Etienne Capoue (Toulouse), Remy Cabella (Montpellier), Dario Cvitanich (Nice)

Tidak ada komentar: